TUGAS 4

 NAMA : ASNI SATRIAWATI

NIM     : B1A119009

KELAS : A


A.          Pasar Barang dan Pasar Uang (Kurva IS-LM)

 

            Kurva IS-LM merupakan gabungan kurva IS dan LM, yang menunjuk kanrelasi antara tingkat suku bunga (r) dengan income (Y), dan merepresentasikan berbagai kombinasi ekuilibrium di pasar barang dan pasar uang.

persamaan model IS dan LM sebagaiberikut:

IS   →  Y = C(Y-T) + I (r) + G

 

LM → M/P = L (r,Y)

 

 

 

 

 

 


Pada persamaan di atas tercermin dua pendekatan kebijakan ekonomi, yakni:

·                     kebijakanfiskal melaluikomponen G dan T.

·                     kebijakanmoneter melaluiinstrumen M.

Interest rate (r)

 


Melalui kurva IS-LM kita bisa mengetahui implikasi perubahan  kebijakan fiskal atau moneter pada perekonomian agregat. Dengan kata lain, model IS-LM merupakan pondasi untuk mempelajari fluktuasi perekonomian dalam jangka pendek (short-run economic fluctuations).

B. PERGESERAN PADA KURVA IS-LM

Fluktuasi perekonomian agregat muncul saat terjadi perubahan kebijakan ekonomi yang mempengaruhi ekuilibrium kurva IS-LM. Kita akan melihat dampak perubahan kebijakan fiskal maupun moneter pada kurva IS-LM melalui beberapa contoh sederhana. Untuk saat ini, kita asumsikan hanya satu jenis kebijakan yang mengalami perubahan (fiskal saja atau moneter saja), sementara P merupakan variabel konstan.

1.      Peningkatan Belanja Pemerintah.

Misalkan terjadi peningkatan government spending sebesar ∆G. Hal ini akan mendorong kenaikan income (Y) (materi Keynesian Cross).

Berdasarkan konsep Keynesian Multiplier, peningkatan diatas berdampak pada pergeseran kurva IS sebesar ∆G/(1 – MPC).

1.      Penurunan Belanja Pemerintah

Jika peningkatan belanja pemerintah mengakibatkan pergeseran kurva IS kekanan, maka penurunan government spending sebesar ∆G akan menggeser kurva IS secarasejajarkekirisebesar ∆G/(1-MPC).

1.      Peningkatan Jumlah Uang Beredar


Kebijakan bank sentral berupa peningkatan jumlah uang beredar mengakibatkan pergseran pada kurva LM.

1.      Penurunan Jumlah Uang Beredar.

Ketika bank sentral memutuskan untuk mengurangi jumlah uang beredar, hal ini akan menggeser kurva LM kekiri secara sejajar.

B. KEBIJAKAN EKONOMI SECARA SIMULTAN (MONETER)

Lantas bagaimana pergeseran pada kurva IS-LM terjadi, jika kebijakan ekonomi dilakukan secara simultan, baik fiscal maupun moneter? Pemberlakuan kebijakan ekonomi secara simultan (fiscal-monetery policy mix) sebenarnya lebih mendekati realita.

      Namun demikian, ada dua faktor penting yang harus diperhatikan:

  1.          Setiap kebijakan ekonomi membutuhkan waktu untuk bisa menghasilkan dampak nyata.
  2. ·         Output kebijakan ekonomi tidak selalu sesuai dengan target yang sudah ditentukan, mengingat kondisi perekonomian bersifat dinamis (catatan: policy mix ini banyak dipelajari dalam kajian ekonomi dinamis (dynamic economic-model).

            Dengan demikian, jawaban pertanyaan di atas hanya bisa diketahui dengan mempelajari peristiwa ekonomi yang sudah terjadi (melalui data historis), misalnya saat terjadi great depression di Amerika Serikat pada 1930’an, krisis ekonomi Asia 1997-1998, atau krisis ekonomi Yunani di era 2000’an, sehingga bisa dijadikan dasar untuk menjelaskan dampak kebijakan ekonomi pada peristiwa tertentu.

C. PASAR VALUTA ASING (VALAS)

            Valuta asing atau yang sering disebut juga sebagai valas merupakan mata uang yang dapat dengan mudah digunakan dan diterima dalam dunia perdagangan secara internasional.Untuk transaksi dalam negeri, mata uang asing ini tidak dapat berlaku sebagai alat transaksi yang sah, tetapi bisa digunakan untuk transaksi dan keuangan di internasional. Dollar Amerikaatau US Dollar (US$) merupakan valuta asing yang paling sering digunakan secara internasional saat ini. Salah satu bentuk devisa termasuk valuta asing juga.

1.      Pasar Valuta Asing dalam kebijakan moneter

      Operasi Pasar Terbuka (OPT) adalah kegiatan transaksi di pasar uang dan/atau pasar valuta asing yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan Bank dan/atau pihak lain untuk OM secara konvensional dan berdasarkan prinsip syariah. Pelaksanaan OPT Rupiah dibagi menjadi dua yaitu OPT absorbsidan OPT injeksi dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas di sistem perbankan baik konvensional maupun syariah. OPT absorbsi dilakukan untuk menyerap kelebihan likuiditas sementara OPT injeksi dilakukan untuk menambah ketersediaan likuiditas guna menjaga keseimbangan kondisi likuiditas untuk mendukung pencapaian sasaran OM. OPT dapat dilaksanakan secara reguler dan non reguler. OPT reguleradalah OPT yang dilakukan secara terjadwal melalui lelang. Sementara itu, OPT non-regule radalah OPT yang dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (fine-tune operation) untuk memperkuat pencapaian sasaran OM yang dilakukan melalui pelaksanaan OPT reguler. BI mengumumkan rencana dan hasil lelang OPT reguler maupun OPT non-reguler melalui website BI dan /atau sarana lain yang ditetapkan.OPT valas dilakukan melalui instrumen intervensi valas (transaksi spot, transaksi forward dan transaksi DNDF) serta instrumen pengelolaan likuditas yang bertujuan mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah (FX Swap, TD Valas, SBBI Valas, dan TD Valas Syariah).

 

2.      Hubungan antara pasar valuta asing dengan jumlah uang beredar

 

      Uang beredar adalah daya beli yang langsung bisa digunakan untuk pembayaran, bisa diperluas dan mencakup alat-alat pembayaran yang “mendekati” uang, misalnya deposito berjangka (time deposits) dan simpanan tabungan (saving deposits) pada bank-bank. Dalam pasar valuta asinguang beredar berkontribusi besar terhadap perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negar alainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.


Komentar

Postingan Populer